Ini Mungkin Menjadi Berita Yang Tidak Nyaman Bagi Anda, Makanya TOLONG BACA


Khusus pada postingan ini, saya ingin sekali mengutip sebuah artikel pendek dari salah satu guru internet marketing saya Robert Hanson. Sekitar akhir tahun 2010 saya pernah mengikuti seminar preview Internet Marketing beliau di hotel ciputra dan akhirnya saya memutuskan untuk ikut workshop premium nya selama 3 hari di Hotel Ciputra – jakarta barat.

Sampai detik ini, beliau adalah salah satu inspirator saya dan beberapa hari yang lalu saya menerima email broadcast dari beliau tentang topik perkembangan usaha online di Indonesia.

Cerita ini menurut saya sangat – sangat menarik dan menantang (100% fakta) oleh karena itu saya putuskan untuk mengutip dan menaruhnya di website ini. Pastikan anda baca yah sampai selesai karena dijamin anda akan jadi gelisah sesudah membacanya! saya sudah buktikan dan sekarang tinggal giliran anda apakah ingin tergerus arus besar ini atau ikut melesat naik bersamanya, hehehe….

BEGIN

Yth Bp / Ibu semuanya, apa yang ingin saya sampaikan di email kali ini mungkin akan sedikit membuat anda cemas dan tidak nyaman, tapi mau tidak mau saya harus sampaikan kepada anda juga sebagai peringatan dini. Jadi mohon luangkan waktu sejenak untuk memahami penjelasan saya ini.

Pada waktu saya kecil dulu di Surabaya, sekitar tahun 89 – 96 an, kalau mama saya butuh keperluan sehari – hari, belinya selalu di toko klontong dekat rumah dan hampir setiap gang di rumah saya itu ada toko klontongnya. Tepatnya di Bendul Merisi. Masa kecil saya ada di situ.

Model toko klontong ini sederhana sekali, biasanya pemiliknya hanya memanfaatkan garasi rumah untuk berjualan. Pak Fredy (anggota group ini juga) yang sempat ketemu saya beberapa waktu yang lalu di The Breeze menyebutnya dengan istilah Papa-Mama Shop. Toko yang dirintis oleh papa mama. Sementara pak David menyebutnya warung.

Nah, ketika saya kelas 2 SMP, Indomaret mulai masuk ke kompleks perumahan saya. Ruangannya ber-AC, kasirnya pakai komputer, barang – barangnya bisa dipegang dan kita bisa milih sendiri, lampunya juga terang ada pengharum ruangan yang disemprot otomatis secara berkala.

Sangat kontras dengan toko klontong itu tadi yang gerah, kadang juga ada tumpahan beras di lantainya, stiker rokok di tembok – tembok, lantainya kusam, kasirnya pakai bungkus rokok pula untuk menghitung dan juga barang – barangnya disimpan di etalase. Jadi kalau sudah nanya, lalu tidak jadi beli kok rasanya tidak enak dengan si penjualnya.

Pelan – pelan orang – orang di kompleks perumahan saya belanjanya beralih ke Indomaret ketimbang ke penjual klontong tersebut. Termasuk saya sendiri dan lama – lama jadi kebiasaan.

Yang mengejutkan adalah ketika saya buka warnet dulu di tahun 2004, dimana saya harus keliling sendiri untuk menyebar brosur di seluruh kompleks, saya melihat toko – toko klontong yang tadinya di setiap gang itu ada, sekarang tinggal 2-3 saja. Itupun tidak seramai jaman sebelum ada Indomaret.

Saya tidak tahu apakah fenomena ini anda rasakan juga atau tidak. Tapi yang jelas mulai tahun 1996 – 2004 itu adalah masa – masa peralihan dari toko Klontong tradisional ke Indomaret. Yang sudah pasti anda ketahui akhir ceritanya seperti apa.

Internet sekarang SUDAH (bukan sedang loh ya) memasuki era Indomaret – Alfamart ini. Singkatnya begini

Kalau anda mau beli handphone, pasti ingatnya BliBli.com dan Lazada.co.id dan di situ ada berbagai macam kenyamanan dalam berbelanja, mulai dari : cicilan nol persen, bayar di tempat, gratis ongkos kirim, jurus ngiklannya pun lebih dahsyat, discount yang ditawarkan juga sudah tidak bisa dilogika lagi murahnya, dll.

Mereka berdua itu (BliBli.com dan Lazada.co.id) sudah jadi Indomaret dan Alfamart nya di sektor gadget, walaupun mereka jual produk lainnya sebenarnya.

Apa dampaknya ke kita – kita yang masih baru mulai berdagang online ini? Persaingan semakin berat, bapak ibu. Kita ibarat toko klontong di era Indomaret dan Alfamart. JIKA kita tidak melakukan apa – apa untuk menghadapi ini.

Dan ini sudah mulai masuk ke berbagai sektor bisnis / industri lainnya, sebagai contoh : untuk industri Tiket Pesawat sudah muncul Indomaret dan Alfamart-nya, yaitu Traveloka.com dan Tiket.com.

Lalu contoh lain, misalnya di sektor penjualan komputer sudah muncul juga : Bhinneka.com dan JakartaNotebook.com.

Mereka ini sudah jadi Indomaret dan Alfamart nya masing – masing industri. Saya tahu informasi ini tidak mengenakkan untuk disampaikan, terlebih kita sudah mengerti bahwa akhir dari kisah toko klontong itu seperti apa di era kejayaan Indomaret dan Alfamart ini.

November 2013 kemarin saya menghadiri acara Tech In Asia di Jakarta. Di situ saya melihat fenomena yang lebih bikin merinding lagi, bapak ibu. Saat ini, ternyata banyak bermunculan start up – start up lokal (perusahaan baru mulai berdiri) yang minta dana ke investor asing atau dikenal dengan istilah Angel Investor.

Dan semuanya adalah dot-com company.

Kalau di tahun 2007 saya pernah menghadiri World Internet Summit yang isinya banyak mengajarkan orang untuk sekedar jualan online. Maka jaman sekarang 2014 ini, para embrio – embrio Indomaret dan Alfamart ini sedang mencari asupan gizi dari para Angel Investor agar bisa berjalan beberapa tahun ke depan dan akhirnya jadi raja di masing – masing sektor industri yang mereka geluti.

Dan ini bukan berita yang baru sebenarnya, hanya saja terkadang kita memilih untuk mengabaikannya. Contohnya ini :

http://m.merdeka.com/teknologi/satu-startup-indonesia-pikat-hati-investor-besar-asia.html
http://thenextweb.com/asia/2012/11/27/japans-cyberagent-invests-in-indonesian-baby-e-tailer-bilna-started-by-groupon-disdus-founders/
http://yourstory.com/2014/01/bilna-com-indonesias-baby-product-e-commerce-store-raises-funding/

Itu adalah Bilna.com, toko online jualan Susu dan perlengkapan bayi yang dapat suntikan dana dari JEPANG. Bayangkan sendiri saja lah bapak ibu ke depannya seperti apa jika kita masih toko klontong-an terus

mau contoh lagi? ini ada ceritanya Traveloka.com

http://www.techinasia.com/indonesian-flight-search-engine-traveloka-receives-funding-east-ventures/

Intinya sama,  jaman sudah berubah dari eranya toko klontong ke eranya Indomaret Alfamart. Simak saja beberapa bulan ke depan akan bermunculan brand – brand lain di berbagai sektor.

Jadi mohon disikapi baik – baik perubahan jaman di internet ini, bapak ibu. Sekiranya bapak ibu bisa dengan segera menyelesaikan masalah – masalah yang sifatnya mendasar seperti : masih belum bisa bahasa Inggris, merasa gaptek terus, belum paham apa itu domain dan hosting, dll.

Pelajari ilmu – ilmu yang sifatnya mendasar karena persaingan di depan mata menuntut anda untuk BISA hal – hal sederhana seperti itu. Dan mohon jangan diabaikan perubahan jaman ini. Jangan jadi toko klontong, bapak ibu. Jadilah Indomaret dan Alfamaret di sektor bisnis anda saat ini.

Saya doakan anda semua diberi kelancaran dan dimuluskan jalannya di masa – masa mendatang. Terima kasih dan sukses selalu untuk anda.

Salam dari saya,
ROBERT HANSON

END

Pertanyaan terakhir untuk anda adalah....

Anda Mau Take Action Sekarang ATAU Tunggu Usaha Anda Tergerus Arus Besar INTERNET?!


Tags


You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}